Selasa, 14 September 2010



Palang Merah Remaja atau PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Mertah Indonesia. Terdapat di PMI Cabang seluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta orang. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.

1.  SEJARAH PALANG MERAH

a.   Riwayat Singkat Jean Henry Dunant
Jean Henry Dunant adalah Bapak Palang karena beliaulah pendiri dan pelopor berdirinya Palang Merah.J.H. Dunant lahir di Swiss pada tanggal 8 Mei 1828 (ditetapkan sebagai Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional) Ayahnya bernama Jean Jacques Dunant dan Ibunya bernama Antoinette Colladon.

b.   Sejarah Singkat Berdirinya Palang Merah
Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino Itali Utara, pasukan Prancis dan Itali sedang bertempur melawan pasukan Austria. Pada saat itu H.Dunant tiba disana dengan harapan dapat bertemu dengan Kaisar Prancis (Napoleon III).H. Dunant secara kebetulan menyaksikan pertempuran itu. Saat itu dinas medis militer kewalahan dalam menangani korban perang yang mencapai 40.000 orang. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka H. Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat segera bertindak mengkoordinasikan bantuan untuk mereka.Setelah kembali ke Swiss, H. Dunant menggambarkan pengalaman itu ke dalam sebuah buku yang berjudul : UN SOUVENIR DE SOLFERINIO/ A MEMORI OF SOLFERINO yang artinya Kenang-kenangan dari Solferino tahun1862. Dalam bukunya H. Dunant mengajukan dua gagasan, yaitu :
1)  Membentuk organisasi Sukarelawan, yang akan disiapkan dimasa damai untuk menolong para prajurit yang terluka di medan perang.
2)  Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cidera di medan perang ,serta sukarelawan dari organisasi tersebut pada waktu memberikan perawatan.

Tahun 1863 Empat orang warga Jenewa bergabung dengan H. Dunant untuk mengembangkan kedua gagasan tersebut.Empat orang tersebut adalah :
1)  General Dufour
2)  Dr. Theodore
3)  Dr. Louis Appia
4)  Gustave Moynier

Yang kemudian mereka bersama-sama membentuk “Komite Internasional Palang Merah” (KIPM) atau “International Committee Of the Red Cross” (ICRC). Berdasarkan gagasan pertama didirikanlah sebuah Organisasi Sukarelawan di setiap negara, yang bertugas membantu dinas medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut sekarang disebut LRCS (Loague Of The Red Cross Society) atau LPPMI ( Liga Perhimpunan Palang Merah) yang dibentuk tanggal 5 Mei Tahun 1919.

Tahun 1992 berubah menjadi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah . Palang Merah lahir berdasarkan keinginan untuk membantu korban perang, dan untuk pelaksanaan tugasnya pada tanggal 22 Agustus 1864 atas Prakarsa ICRC, Pemerintah Swiss menyelenggarakan Konferensi yang diikuti 12 negara yang dikenal dengan Konvensi Genewa ( The Genewa Conventions Of August 12 1949 ). Kovensi Jenewa adalah perjanjian Internasional yang memuat aturan pokok tertentu yang mengikat dan berlaku terhadap negara-negara yang telah menandatanganinya.

Syarat suatu negara dalam menandatangani Konvensi Jenewa :
1)  Negara Merdeka
2)  Negara yang mempunyai perhimpunan Palang Merah
3)  Mengakui dan Menandatangani Konvensi JenewaKonvensi Genewa terdiri dari 4 bagian, yaitu:
a)  Konvensi I (1864) Mengatur tentang perbaikan nasib korban perang di darat
b)  Konvensi II (1906) Mengatur tentang Perbaikan nasib korban perang di laut dan karam
c)   Konvensi III (1929) Mengatur tentang perlakuan terhadap tawanan perang
d)  Konvensi IV (1949) 12 Agustus Mengatur tentang perbaikan nasib orang-orang sipil di waktu perang.

c.   Pengakuaan Indonesia Terhapat Konvensi Jenewa
Pengakuan Indonesia terhadap Konvensi Jenewa di wakili oleh Deplu atas nama pemerintah ditetapkan di jakarta tanggal 10 September 1959 berdasarkan UU.No.59/1958Dalam perkembangannya pada tahun 1977 atas prakarsa pemerintah Swiss diselenggarakan Konferensi Diplomatik di jenewa untuk membahas dua buah rancangan Protokol tambahan Konvensi Jenewa ,yaitu :
1)  Protokol tambahan I mengenai Perlindungan terhadap korban sengkete bersenjata International (Protokol Additional to the Genewa Convention of 1949 and relating to the Protection of Victims of International Armed Conflicts).
2)  Protokol Tambahan II mengenai Perlindungan terhadap korban sengketa bersenjata Non-International (Protokol Additional to the Genewa Convention of 1949 and Relating to the Protection of Victims of non International Armed Conflicts).

d.   Kewajiban negara peserta Konvensi Genewa :
1)  Mematuhi dan menghormati aturan Konvensi Genewa
2)  Melaksanakan aturan Konvensi Genewa dengan membuat UU tentang pemberian sanksi pelaku pelanggaran berat.
3)  Menyebarluaskan Pengertian Konvensi genewa.PALANG MERAH INTERNASIONALPalang Merah adalah suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan dengan sukarela berdasarkan prikemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan tanpa membedakan bangsa, agama dan politik.

e.   Tiga macam Lambang Palang Merah yang resmi diakui Internasional :
1)  Palang Merah diatas warna dasar putihAdalah kebalikan dari bendera Swiss sebagai lambang yang diakui untuk menghormati negara Swiss atau kewarganegaraan Dunant.( 1864 )
2)  Bulan sabit Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara Arab ( 1876 )
3)  Singa dan Matahari Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara Iran.

f.    Arti Pemakaian Tanda Palang Merah :
1)  Pada Waktu PerangMelindungi korban perang baik sipil atau militer, kesatua kesehatan dan RS yang ditunjuk sebagai RS Palang merah oleh yang berwajib.
2)  Pada Waktu DamaiDi pakai sebagai petunjuk oleh jawatan kesehatan angkatan perang, Palang Merah Nasional dan beberapa Organisasi yang diberi ijin untuk memakainya.

g.   Tugas Palang Merah :
1)  Pada Waktu Perang
a)  Membantu Jawatan Kesehatan angkatan Perang
b)  Memberi Pertolongan pada waktu perang
2)  Pada waktu damai
a)  Membangkitkan perhatian umum terhadap azas dan tujuan Palang Merah
b)  Menyebarluaskan Cita-cita Palang Merah Berdasarkan Prikemanusiaan
c)   Menyiapkan tenaga dan sarana Kesehatan/bantuan lainnya untuk menjamin kelancaran tugas palang Merah.
d)  Memberi bantuan dan pertolongan pertama dalam setiap musibah/kecelakaan.
e)   Menyelenggarakan PMR
f)   Turut memperbaiki Kesehatan rakyat
g)   Membantu Mencari Korban Hilang ( TMS ).

h.  Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah International
Prinsip dasar Palang Merah dikenal dengan 7 Prinsip Palang Merah yang disahkan di Wina ( Austria ) oleh Konferensi International Palang Merah dan Bulan Sabit Merah XX tahun 1965.
1)  Kemanusiaan ( Humanity )
Bahwa gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah didirikan berdasarkan keinginan untuk memberikan pertolongan tanpa membedakan korban dalam pertempuran, berusaha mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia.
2)  Kesamaan ( Importiality )
Bahwa gerakan ini tidak membedakan bangsa, suku, agama dan politik, tujuannya semata-mata untuk mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan yang paling parah.
3)  Kenetralan ( Neutrality )
Bahwa gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan Politik, agama, suku, atau ideologi agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak.
4)  Kemandirian ( Independence )
Bahwa gerakan ini bersifat mandiri, tugasnya membantu pemerintah dalam bidang kemanusiaan, harus mentaati peraturan negaranya dan harus menjaga otonomi negaranya sehingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip pelang merah.
5)  Kesukarelaan ( Voluntari Service )
Gerakan ini memberi bantuan secara sukarela bukan keinginan mencari keuntungan.
6)  Kesatuan ( Unity )
Gerakan ini dalam suatu negara hanya terdapat satu perhimpunan palng merah atau bulan sabit merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
7)  Kesemestaan ( Universality )
Bahwa gerakan ini bersifat semesta dimana setiap perhimpunan mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama.

2.  SEJARAH PALANG MERAH INDONESIA
Seperti Palang Merah International, lahirnya PMI juga berkaitan dengan peperangan yang diawali pada:
a.   Masa Sebelum Perang Dunia II.
1)  Tanggal 21 Oktober 1873 Palang merah Hindia Belanda dibentuk dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI).
2)  Tahun 1932 Dr. RCL Senduk dan Bahder Djohan merencanakan mendirikan badan PMI namun ditolak oleh pemerintah Belanda.
3)  Tahun 1940 pada sidang Konferensi NERKAI, rencana itu dikemukakan kembali namun tetap ditolak dengan alasan pemerintah Indonesia belum mampu mengatur Badan Palang Merah Nasional.

b.   Masa Pendudukan Jepang
Dr. RCL Senduk berusaha kembali untuk mendirikan Badan PMI namun gagal karena ditolak oleh Pemerintah Dai Nippon.

c.   Masa Kemerdekaan RI
1)  Tanggal 3 September 1945 presiden Soekarno memerintahkan kepada Menkes Dr, Buntaran Martoadmodjo untuk membentuk badan PM Nasional.
2)  Tanggal 5 September 1945 Menkes RI dalam Kabinet I (dr. Boentaran ) membentuk Panitia 5 :
Ketua    :  Dr. R. Mochtar
Penulis  :  Dr. Bahder Djohan
Anggota :  Dr. DjoehanaDr.
                MarzukiDr.
                Sitanala
3)  Tanggal 17 September 1945 tersusun Pengurus Besar PMI yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch. Hatta, yang sekaligus sebagai ketua dan beliau dikenal dengan Bapak Palang Merah Indonesia.Pengurus PMI Pertama yaitu :
Ketua           :  Drs. Moh. Hatta
Wakil ketua :  Dr. Boentaran Martoadmodjo
Badan Penulis : Dr. Mochtar
                      Dr. Bahder Djohan
                      Mr. Santuso
Bendahara   :  Mr. Saubari
Penasehat    :  KH. Rd. Adenan.
Ditambah pengurus lainnya.

3.  BEBERAPA PERISTIWA SEJARAH PENTING :
a.   Tanggal 16 januari 1950 dikeluarkan Kepres No. 25/1950 tentang pengesahan berdirinya PMI.
b.   Tanggal 15 Juni 1950 PMI diakui oleh ICRC
c.   Tanggal 16 Oktober 21950 PMI diterima menjadi anggota Federasi Palang Merah dan Bulan sabit Merah dengan keanggotaan No. 68.

4.  NAMA-NAMA TOKOH YANG PERNAH MENJADI KETUA PMI :
a.   Ketua PMI ke 1 (1945-1946) : Drs. Moh Hatta
b.   Ketua PMI ke 2 (1946-1948) : Soetardjo Kartohadikoesoemo
c.   Ketua PMI ke 3 ( 1948-1952) : BPH. Bintoro
d.   Ketua PMI ke 4 (1952-1954) : Prof. Dr. Bahder Djohan
e.   Ketua PMI ke 5 (1954-1966) : P.A.A. Paku alam VIII
f.    Ketua PMI ke 6 (1966-1969) : Letjen Basuki Rachmat
g.   Ketua PMI ke 7 (1970-1982) : Prof.Dr. Satrio
h.  Ketua PMI ke 8 (1982-1986) : Dr. H.Soeyoso Soemodimedjo
i.    Ketua PMI ke 9 (1986-……) : Dr. H.Ibnu Sutowo.

5.  AZAS DAN LANDASAN PMI ADALAH :
a.   Pancasila sila Kemanusiaan Yang adil dan beradab, yang terdiri dari 8 butir.
b.   Pembukaan UUD 1945, alinea I dan IV
c.   Batang Tubuh UUD 1945- Pasal 27 ayat 2- Pasal 34

6.  MARS PALANG MERAH INDONESIA

Palang Merah Indonesia
Sumber kasih umat manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata pengayom Pancasila

Gerak juangnya keseluruh nusa
Mendarmakan bhakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci tujuan PMI
Di Persada Bunda Pertiwi

Untuk umat manusia
Di seluruh dunia
PMI menghantarkan jasa

Lagu yang pertama kali dikumandangkan tahun 1967 ini adalah ciptaan Mochtar H. S. yang adalah seorang tokoh PMI yang terkemuka waktu itu. Lagu ini juga menandai pembentukan Palang Merah Remaja (PMR) Kudus. PMR Kudus merupakan yang kedua di Indonesia setelah Bandung. Bisa dibayangkan, PMI Kudus pada masa itu adalah cabang terkemuka di Indonesia.

7.  SEJARAH PALANG MERAH REMAJA (PMR)
Terbentuknya Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia I (1914 – 1918) pada waktu itu Australia sedang mengalami peperangan. Karena Palang Merah Australia kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu badan yang disebut Palang Merah Remaja.

Pada tahun 1919 didalam siding Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh Negara-negara lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.

Di Indonesia pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara resmi di Indonesia. Sebelumnya pada awal pendirian bernama Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah Remaja (PMR).

8.  TINGKATAN PMR
Perekrutan anggota PMR berdasarkan target usia, di Indonesia dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
a)  PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna emblem Hijau.
b)  PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna emblem Biru Langit.
c)   PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17 tahun). Warna emblem Kuning.

9.  SYARAT MENJADI ANGGOTA PMR
Berikut ini adalah syarat-syarat untuk menjadi anggota PMR.
a)    Warga Negara Indonesia.
b)    Berusia 7 tahun sampai dengan 21 tahun.
c)    Dapat membaca dan menulis.
d)    Atas kemauan sendiri, tanpa paksaan maupun tekanan dari orang lain, ingin menjadi anggota PMR.
e)    Mendapat persetujuan dari orang tua atau wali.
f)     Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diharuskan.
g)    Bersedia melaksanakan tugas kepalangmerahan selaku anggota PMR secara sukarela.

10.           PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PMR
Untuk mendirikan atau menjadi anggota Palang Merah Remaja disekolah, harus diadakan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja disekolah

PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:
(1) Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
(2) Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
(3) Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
(4) Remaja adalah kader relawan.
(5) Remaja calon pemimpin PMI masa depan.

Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan:
(1) Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter.
(2) Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.
(3) Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat. 
(4) Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya. 
(5) Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.

11.           MATERI PMR
Dalam mengikuti ekstrakurikuler Palang Merah Remaja ada beberapa materi yang harus dikuasai para anggotanya. Materi tersebut meliputi:
a.   PATUT
b.   Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Internasional
c.   Tribakti Palang Merah Remaja
d.   Mars Palang Merah Remaja
e.   Pertolongan pertama
f.    Pembuatan dan penggunaan tandu
g.   Pembalutan dan mitela
h.  Evakuasi korban

12.           PATUT
Isi dari PATUT:
P   :  Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak
A   :  Amankan Korban
T   :  Tandai tempat kejadian
U   :  Usahakan panggil bantuan
T   : Tangani korban (dengan P3K) mulai dari luka yang paling serius atau membahayakan keselamatan korban

13.           TRIBAKTI PMR
Dalam PMR ada tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal Tribakti yang harus diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR tersebut adalah:
a)  Berbakti Kepada Masyarakat.
b)  Mempertinggi Mutu Ketrampilan dan Memelihara Kebersihan Serta Kesehatan.
c)   Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional.

14.           PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PMR
Untuk mendirikan atau menjadi anggota Palang Merah Remaja disekolah, harus diadakan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang merah remaja disekolah

PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:
(6) Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
(7) Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
(8) Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
(9) Remaja adalah kader relawan.
(10)         Remaja calon pemimpin PMI masa depan.

Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan:
(6) Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter.
(7) Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.
(8) Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat. 
(9) Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya. 
(10)         Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.

15.           JUMBARA
Jumbara atau Jumpa Bhakti Gembira adalah kegiatan besar organisasi PMR seperti halnya jambore pada organisasi Pramuka. Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan. Ada jumbara tingkat Kabupaten, Daerah dan Jumbara Nasional. Dimana pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan PMI daerah yang bersangkutan.

16.           PERTOLONGAN PERTAMA
a.   Pelaksanaan pertolongan pertama
1)  Periksa kesadaran
2)  Periksa pernapasan
3)  Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan
4)  Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar
b.   Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)
1)  Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.
2)  Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.
3)  Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.
4)  Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin.
5)  Pembalut gulung
6)  Mitela
7)  Kapas
8)  Plester
9)  Kain kassa/ kain steril
10)           Gunting
11)           Pinset
c.   Pelajaran Membuat Tandu
1)  Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan
2)  Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal
3)  Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban
d.   Pelajaran Evakuasi korban
1)  Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu
2)  Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.
3)  Cara mengangkat korban sendiri