Selasa, 14 September 2010



PASKIBRAKA


Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan Proklamasi kemardekaan Indonesia di Istana Negara. Anggotanya berasal dari pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus di beberapa tingkat wilayah, Kabupaten, provinsi, dan nasional.



Satu pasukan pemuda dari seluruh Indonesia yang mewakili Provinsi dengan jumlah 54 orang bertugas untuk mengibarkan dan menurunkan Bendera Pusaka, atau pemuda perwakilan Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II untuk bertugas di daerahnya masing-masing


1.    Sejarah

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husen Mutahar , untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.

Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Tahun 1967, Husen Mutahar  dipanggil presiden saat ituSuharto, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogykarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

§  Kelompok 17 / pengiring (pemandu),
§  Kelompok 8 / pembawa (inti),
§  Kelompok 45 / pengawal.
§   
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada diJakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKADPGTMArinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Guburnur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.

Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.


2.Lambang



Setangkai bunga teratai yang mekar dan dikelilingi oleh gelang rantai, yang mana rantainya berbentuk bulat dan belah ketupat, berjumlah 16 mata rantai bulat dan 16 mata rantai belah ketupat. Makna dari lambang tersebut adalah :

a.    Lambang berupa bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah air yang sedang berkembang dan membangun.
b.    b. Bunga teratai berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti.
c.     c. Bunga teratai berkelopak 3 (tiga) helai mendatar bermakna aktif, disiplin, dan gembira.
d.    d. Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air.



Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.



3.Lambang Kors PAskibraka



Untuk mempersatukan korps, untuk Paskibraka Nasional, Propinsi, dan Kabupaten / Kotamadya ditandai oleh lambang korps yang sama, dengan tambahan tanda lokasi terbentuknya pasukan.

Lambang Korps Paskibraka sejak tahun 1973, dengan perisai berwarna hitam dengan garis pinggir dan huruf berwarna kuning : PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA dan TAHUN 19 … (diujung bawah perisai) berisi gambar (dalam bulatan putih) sepasang anggota Paskibraka dilatar belakangi oleh Bendera Merah Putih yang berkibar ditiup angin dan 3 (tiga) garis horizon atau awan.

Makna dari bentuk dan gambar tersebut adalah;

a.    bentuk perisai bermakna “Siap bela negara” termasuk bangsa dan tanah air Indonesia, warna hitam bermakna teguh dan percaya diri.
b.    Sepasang anggota Paskibraka bermakna bahwa Paskibraka terdiri dari anggota putra dan anggota putri yang dengan keteguhan hati bertekad untuk mengabdi dan berkarya bagi pembangunan Indonesia.
c.      Bendera Merah Putih yang sedang berkibar adalah bendera kebangsaan dan utama Indonesia yang harus dijunjung tinggi seluruh bangsa Indonesia termasuk generasi mudanya, termasuk Paskibraka.
d.    Garis Horizon atau 3 (tiga) garis menunjukan ada Paskibraka di 3 (tiga) tingkat, yaitu Nasional, provinsi, dan Kabupaten / Kotamadya.
e.      Warna kuning berarti kebanggaan, keteladanan dalam hal perilaku dan sikap setiap anggota Paskibrak




4. 4. Atribut Paskibraka






Lencana Kepemimpinan
  • Putih bening : pemula siswa
  • Putih susu : pemula siswa
  • Hijau : perintis pemuda
  • Merah : pedamping pembina
  • Kuning : pemuka siswa
  • Ungu : penatar pemuda
  • Abu-abu : pengaya pemuda
Macam-Macam Pakaian
  • PDU : Pakaian Dinas Upacara
  • PDH : Pakaian Dinas Khusus
  • PDL : Pakaian Dinas Lapangan
  • PDK : Pakaian Dinas Kotak-kotak
Tanda Pengukuhan
Sebagai tanda berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Perintis (sebagaimana juga berakhirnya Latihan kepemimpinan Pemuda/Kepemudaan Tingkat lain) setiap peserta dikukuhkan oleh penanggung jawab Latihan dengan pengucapan Ikrar Putra Indonesia sambil memegang Sang Merah Putih dan kemudian menciumnya dengan menarik nafas panjang sebagai kiasan kesediaan untuk senantiasa setia dan membelanya.

Tanda pengukuhan berupa kendit atau pita/sabuk yang dililitkan kepinggang dan disimpul matikan dibagian depan (perut). Kendit adalah kesatria pada jaman dahulu yang mengikrarkan kesetiannya pada kerajaan. Kini kepada para peserta eks peserta latihan pun sebagai pemegang kendit diharapkan memiliki sifat ksatria dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatannya sehari-hari.

Kendit dibuat dari kain. Pada saat latihan Pandu Ibu Indonesia ber Pancasila dan pasukan I s.d IV warna kendit masih polos dua warna : hijau untuk anggota pasukan dan ungu untuk penatar/pembina. Karena kendit warna polos menyerupai sabuk kecakapan olah raga bela diri, maka oleh Bapak Idik Sulaeman disempurnakan menjadi kendit bermotif. Motif tersebut berupa gambar tantai 17 mata rantai bulat dan 17 mata rantai belah ketupat, semua mata rantai  berisi huruf yang membentuk kalimat PANDU IBU INDONESIA BER PANCASILA.

Semua ukuran panjang dan lebar kendit adalah 5cm da 17cm, melambangkan angka tanggal 17 dan sila 5, tetapi karena kesulitan teknik printingnya berubah menjai 5 dan 140 cm.

Untuk lencana pengukuhan harian digunakan lencana merah putih dan garuda, merah putih di sebelah kanan dan garuda di kiri dengan warna dasar dari garuda sesuai jenis latihannya. Wana dasar dari garuda sama dengan warna  dasar kenditnya.

Warna Hijau untuk Latihan PERINTIS Pemuda
(Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kotamadya)


Warna Merah untuk Latihan PEMUKA Pemuda
(Tingkat NASIONAL)



Warna Kuning untuk Latihan PENDAMPING Pemuda




Warna ungu untuk Latihan PENATAR Kepemudaan




Warna abu-abu untuk Latihan PENAYA Kepemudaan



Lencana pengukuhan dikenakan pada baju setinggi dada sebelah kiri (di atas saku kiri baju). Baik pada seragam maupun pada baju biasa sehari-hari (semula lencana ini hanya merah putih). Kendit pengukuhan hanya dikenakan saat menghadiri upacara pengukuhan, dan tidak dikenakan sehari-hari.




5. Mars PAskibraka dan Paskibra



REPUBLIK INDONESIA

MENURUT PERINTAH SELALU
PEMBINA DAN PELATIH
DEMI JAYANYA NUSA BANGSA
KITA SELALU BERSIAP
SAAT SENTOSA
TAK BOLEH TERGANGGU
SIANG DAN MALAM
TAK MENGENAL WAKTU
PANAS DAN HUJAN
TAK AKAN JADI RINTANGAN
SEIA SEKATA
SANGGUP BERKORBAN JIWA
ITULAH SEMBOYAN KITA

MARS PASKIBRA

PARA PASKIBRA PELAJAR TELADAN
MENEMPUH MASA DAN DERITA
MUSUH KAN GENTAR LARI TUNGGANG LANGGANG
TAKUT SIKAP DAN MELATI PUTIH
BUANGLAH NAPASKU
TARIKLAH YANG DALAM
KOBARKAN SEMANGAT DI DADAMU
PASUKAN KIBAR BENDERA
RAJA SEGALA LAPANGAN
BIAR LELAH 7 X PASKIBRA !
PASUKAN KIBAR BENDERA
SIAP DIMANA DITEMPATKAN



LAGU-LAGU PASKIBRA klik disini





6. Iklar Pemuda Indonesia



Aku mengaku Putera Indonesia dan berdasarkan pengakuan ini :
  • ·         Aku mengaku bahwa aku adalah mahluk Al Khalik yang Maha Esa dan bersumber pada-Nya
  • ·         Aku mengaku bertumpah darah satu, Bangsa Indonesia
  • ·         Aku mengaku berjiwa satu, Jiwa Pancasila
  • ·         Aku mengaku berbudaya satu, Budaya dan Bahasa Indonesia
  • ·         Aku mengaku bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
  • ·         Aku mengaku bercara karya satu, Masyarakat Adil Makmur berdasarkan Pancasila dan sesuai dengan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
  • ·         Aku mengaku bercara karya satu, perjuangan besar dengan ahlak dan Insan menurut Ridho Tuhan Yang Maha Esa


Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membenrkati niaku ini dengan taufik dan hidayah-Nya serta inayah-Nya.





7. Syarat Menjadi Anggota Paskibraka



1.   Syarat Peserta
a.    Memiliki minat dan keinginan untuk menjadi Paskibraka dan aktif sebagai anggota Purna Paskibraka Indonesia.
b.    Siswa Kelas I SMA/SMK/MA pada saat seleksi diselenggarakan, dan berusia 16 s.d. 18 tahun.
c.     Belum pernah menjadi Paskibraka, baik Tingkat Kota / Provinsi / Nasional.
d.    Tinggi Badan, tidak lebih dan tidak kurang dari persyaratan yang ditentukan.
1) Putra : 165 cm – 180 cm, diutamakan 170 cm – 175 cm*).
2) Putri : 160 cm – 175 cm, diutamakan 165 cm – 170 cm*).
Keterangan :
*) Untuk menjadi Paskibraka Provinsi dan Nasional tinggi Putra : 170 cm – 175 cm dan Putri : 165 cm – 170 cm.
e.    Berat badan ideal (menyesuaikan dengan tinggi badan), lihat tabel terlampir.
f.     Tegak dan tidak cacat, terutama gigi, kulit dan mata, kaki tidak berbentuk X atau O.
g.    Sehat jasmani dan rohani (tidak mempunyai penyakit kambuhan) dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter.
h.    Penampilan simpatik dan menarik serta gembira.
i.     Berkepribadian dan berakhlak mulia.
j.      Nilai rapor di atas nilai rata-rata kelas.
k.    Memiliki kemampuan bahasa Inggris aktif (untuk tingkat provinsi dan nasional).
l.     Aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
m.  Mendapat ijin dari orang tua dan kepala sekolah.
n.   Diperbolehkan memakai jilbab.
o.    Tidak mutlak menjadi anggota Paskibra Sekolah, namun diutamakan Paskibra Sekolah.

2.   Syarat pendaftaran; menyerahkan :
a.    Formulir Biodata Calon Paskibraka : 1 lembar.
b.    Fotocopy rapor semester I : 1 lembar.
c.     Surat Keterangan Sehat dari Dokter. : 1 lembar.
d.    Foto berwarna dengan latar belakang merah cerah ukuran 4 x 6 : 3 lembar.
e.    surat Tugas dari sekolah. : 1 lembar.

3.    Materi Seleksi
a. Akhlak dan kepribadian ( bobot 3 ), terdiri dari :
1) Mental spiritual yang dapat dipertanggungjawabkan.
2) Taat menjalankan kewajiban agamanya.
3) Berbudi pekerti dan bertingkah laku yang baik.
4) Berjiwa sehat dan stabil.
5) Bersahaja dan sopan santun.
6) Berpenampilan gembira dan menarik.
7) Mudah bergaul dan menyesuaikan diri.
b. Kesegaran jasmani (bobot 3), berupa :
1) Lari 2.400 meter.
2) Sit Up dan Push Up.
c. Fisik dan Penampilan (bobot 4), terdiri dari :
1) Pengecekan umur, tinggi dan berat.
2) Tidak cacat jasmani dan tegap.
3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Pengecekan mata dan gigi (rapi dan sehat).
5) Pengecekan kaki (tidak berbentuk O atau X, platefoot partial).
d. Pengetahuan Umum dan Prestasi Khusus (bobot 3), terdiri dari :
1) Kewarganegaraan, Sejarah Indonesia.
2) Kepemimpinan dan organisasi.
3) Pengetahuan budaya dan pariwisata.
4) Berita aktual dari media cetak maupun elektronika (politik, keuangan, ekonomi, pendidikan, dll)
5) Prestasi; sosial, kemasyarakatan, kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, dll.
e. Kemampuan Baris Berbaris (Bobot 3).
f. Ketrampilan / Pengetahuan Seni Budaya (bobot 2).
Peserta menunjukkan kemampuan menggunakan bahasa daerah (jawa) dan memilih salah satu jenis ketrampilan seni daerah dan menampilkan kemampuannya tersebut di depan dewan juri.
g. Kemampuan Bahasa Inggris (bobot 1).

Keterangan :
Informasi resmi dan lebih lengkap akan dikirimkan surat dari Dinas Pendidikan atau dinas pemuda dan olahragaq ke sekolah-sekolah (SMA/SMK/MA). Bagi yang berminat menjadi Paskibraka dapat menghubungi sekolah masing-masing dan mengikuti seleksi sesuai dengan kebijakan sekolah masng-masing.







7. Materi


Untuk Teman teman yang ingin mendownload materi-materi paskibraka, disini tempatnya . . . .
  • Sejarah Bendera Merah Putih
  • Bendera Merah Putih
  • Peraturan Baris Berbaris
  • Panduan Materi Paskibraka Sadam
  • Panduan Paskibra
  • Materi Perlengkapan Paskibraka
  • Sedangkan Untuk File Pendukung lainnya dapat di download dibawah ini
  • 1. UU No. 8 Tahun 1987 Tentang Protokol dapat diunduh DISINI
    2. PP No. 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara dapat diunduhDISINI
    3. PP No. 40 Tahun 1958 tentang Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih dapat diunduh DISINI
    4. PP No. 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara dapat diunduh DISINI
    5. PP No. 44 Tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dapat diunduh DISINI
    6. PP No. 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan dapat diunduh DISINI
    7.a. INPRES No. 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Inpres No. 14 Tahun 1981 tentang Penyelenggaraan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dapat diunduh DISINI
    7.b. UU No 24 Tahun 2009 tentang BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN dapat diunduhDISINI
    7.c. UU No. 40 Tahun 2009 tenang KEPEMUDAAN dapat diunduhDISINI
    8. Materi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dapat diunduh DISINI
    9. Materi Bendera Merah Putih dapat diunduh DISINI
    10. Tata Cara Makan dapat diunduh DISINI
    11. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diunduh disini (mohon setelah diunduh ekstensi .pdf dirubah .rar)
    12. Panduan Tata Upacara Bendera di Sekolah Tahun 1997 dapat diunduh DISINI.
    13. Panduan Baris Berbaris di Sekolah Tahun 1991 dapat diunduhDISINI
    14. Pedoman pelaksanaan lomba TUB & BB dapat diunduh DISINI
    15. Contoh persiapan tertulis Lomba TUB dapat diunduh DISINI
    16. Pedoman Paskibraka Tahun 2002 dapat diunduh DISINI (Mohon setelah diunduh, ekstensi file .pdf dirubah menjadi .rar, kemudian ekstrak file tersebut dan ikuti petunjuk yang ada)
    17. Daftar Paskibraka Nasional 1967 s.d. 2007 dapat diunduhDISINI


3 komentar:

eph mengatakan...

NICE!!

Adharis Kuswidiarto mengatakan...

terimaksih atas adanya blog ini.. :)
sangat membantu..salam Paskibraka!


PPI 2010 5OKOTA, Sumatera Barat

BONES AFANO mengatakan...

Ad Harris : Ok maaf klo lirik na salah , , , tolong kasih tau info yang benar

Posting Komentar