Jumat, 14 Desember 2012

Memperbaiki Windows Xp tanpa Instalasi Ulang


Ada kalanya setiap komputer yang anda gunakan sering terjadi debug, hilangnya file system, dan lain sebagainnya

hal ini tentu akan membuat anda merasa terganggu pada saat ingin bekerja menggunakan komputer tersebut.

Dalm kasus tersebut sebaiknya jangan anda biarkan saja, segeralah untuk memperbaikinya. Ya akhirnya solusi pamungkas yang anda lakukan adalah meng-instalasi ulang Operating System komputer anda tersebut, iya kan ...?


BERIKUT TAHAPAN-TAHAPAN SESUAI DENGAN JENIS KESALAHAN


Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,

Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan)
yang awal.

1.       Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.
2.       Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda.
3.       Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua, bukan yang pertama.
4.       Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.
5.       Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R Ini akan memulai perbaikan.
6.       Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya "I Agree at the Licensing Agreement"

1. Memperbaiki Instalasi (Repair Install)

Rabu, 05 Desember 2012

FLASH DALAM POWERPOINT

terkadang kita memiliki file dalam bentuk flash , , , yang menjadi pertanyaan kita sekarang bagaiman kita bisa  menggabungkan file flash tersebut kedalam persentasi powerpoint , , ,

berikut adalah tutorial bagai mana cara memasukkan file flash kedalan power point 2007 , , , semoga bermanfaat . . .


langkah pertama

Klik Microsoft Office Button lalu klik PowerPoint Options.

Lihat keterangan gambar.



langkah kedua

Pada jendela “PowerPoint Options” , klik Popular. Aktifkan “Show Developer tab in the Ribbon”dan klik tombol OK.

Lihat keterangan gambar


langkah ketiga

Pada tab “Developer, didalam group “Controls”, klik ikon martil dan palu

Lihat keterangan gambar


langkah keempat

Didalam jendela “More Controls > pilih “Shockwave Flash Object” pada pilihan > klik tombol “OK”. Gunakan pointer mouse kemudian klik dan Drag untuk membuar flash kosong pada slide.

Lihat keterangan gambar



langkah kelima

Klik kanan pada objek flash kosong tersebut dan pilih “Properties”.

Lihat keterangan gambar




langkah keenam

Didalam jendela Properties , aktifkan alphabetic tab. Dari tab tersebut, klik Movie property dan ketikkan lokasi file Flash tersebut berada pada komputer. Sertakan juga nama objek flash tersebut beserta extention-nya.

Saran: Simpan file Flash dan file Presentasi Powerpoint dalam folder yang sama

Lihat keterangan gambar




langkah ketujuh


Untuk membuat file Flash berjalan secara otomatis ketika slide ditampilkan, atur “Playing” property menjadi “True“; dan untuk embed (melekatkan) Flash pada Powerpoint, atur “EmbedMovie” property menjadi “True”. Lihat keterangan gambar diatas.

langkah kedelapan




Terakhir, tutup jendela “Properties”dan simpan presentasi tersebut.

Pada tab View, didalam Presentation Views Group , kamu klik Slide Show atau dengan menekan F5 untuk menjalankan presentasi yang dibuat.

Selasa, 05 Juni 2012

TUTORIAL MERAKIT KOMPUTER



A.      PENGENALAN HARDWARE KOMPUTER
Secara ringkas maka sistem komputer terdiri atas tiga bagian penting yaitu
1.       CPU ( Central Processing Unit )/Processor
2.       Memory ( RAM dan ROM )
3.       Input/Output.
Secara sederhana Blok Diagramnya dapat dilihat pada gambar 1.1
Dimana bagian CPU/Processor, Memori dan Port I/O terletak (terpasang) pada Mother Board, selanjutnya akan diperinci bagian-bagian dari Komputer tersebut :
1.       Central Processing Unit / Processor
Merupakan bagian utama dari komputer karena processor berfungsi untuk mengatur semua aktifitas yang ada pada komputer. Satuan kecepatan dari processor adalah MHz (Mega Hertz) atau GHz(1000 MegaHertz), dimana semakin besar nilainya semakin cepat proses eksekusi pada komputer.

2.       Memori
Memori berfungsi untuk menyimpan data dan program. Memori beraneka tipe dari yang tercepat  aksesnya sampai yang terlambat. Berdasarkan kecepatan aksesnya dapat dibuat hirarki memori seperti pada table 1.1. berikut.
Selain menyatakan hubungan kecepatan, hirarki tersebut juga menyatakan hubungan – hubungan lain, yaitu :
a.       Hubungan Harga : Semakin kebawah adalah harganya semakin murah. (Harga dihitung berdasarkan rupiah per bit data disimpan).
b.      Hubungan Kapasitas : Semakin keatas umumnya kapasitasnya semakin terbatas.
c.       Hubungan frekuensi pengaksesan : Semakin keatas semakin tinggi frekuensi pengaksesan.
Setiap kali pemroses melakukan eksekusi, pemroses harus membaca instruksi dari memori utama. Agara inruksi dapat dilakukan secara cepat maka harus diusahakan instruksi tersedia di memori pada hirarki berkecepatan akses lebih tinggi. Kecepatan eksekusi ini akan meningkatkan kinerja system. Untuk itu terdapat konsep memori dua level, yaitu ditampung dulu sementara di memori pada hirarki lebih tinggi.

a.      Register Memori
Merupakan jenis memori dimana kecepatan akses yang paling cepat, Memori ini terdapat pada CPU/Processor. Contoh : Register Data, Register Alamat, Stack Pointer Register, Memory Addresss Register, I/O Address register, Instruction Register , dll.
b.      Cache Memori
Memori berkapasitas terbatas, berkecepatan tinggi yang lebih mahal daripada memori utama. Cache memory ini ada diantara memori utama dan register pemroses, berfungsi agar pemroses tidak langsung mengacu pada memori utama agar kinerja dapat ditingkatkan.
Cache Memory ini ada dua macam yaitu :
1)      Cache Memory yang terdapat pada internal Processor , chace memory jenis ini kecepatan aksesnya sangat tinggi, dan harganya sangat mahal. Hal ini bisa terlihat pada Processor yang berharga mahal seperti P4,P3,AMD-Athlon dll, semakin tinggi kapasitas L1,L2 Chace memori maka semakin mahal dan semakin ceppat Processor.
2)      Chace Memory yang terdapat diluar Processor, yaitu berada pada MotherBoard, memori jenis ini kecepatan aksesnya sangat tinggi, meskipun tidak secepat chache memori jenis pertama ( yang ada pada internal Processor). Semakin besar kapasitasnya maka semakin mahal dan cepat. Hal ini bisa kita lihat pada Motherboard dengan beraneka ragam kapasitas chace memory yaitu 256kb, 512kb, 1Mb, 2Mb dll.

c.        Memori Utama
Memori yang berfungsi untuk menyimpan data dan program. Jenis Memori Utama :
1)      ROM ( Read Only memory) yaitu memory yang hanya bisa dibaca saja datanya atau programnya. Pada PC, ROM terdapat pada BIOS ( Basic Input Output System) yang terdapat pada Mother Board yang berfungsi untuk men-setting peripheral yang ada pada system. Contoh: AMIBIOS, AWARD BIOS, dll.
ROM untuk BIOS terdapat beragamjenis diantaranya jenis Flash EEPROM BIOS yang memiliki kemampuan untuk dapat diganti programnya dengan software yang disediakan oleh perusahhan pembuat Mother Board, yang umumnya penggantian tersebut untuk peningkatan unjuk kerja dari peripheral yang ada di Mother Board.
2)      RAM (Random Acces Memory) yang memiliki kemampuan untuk dirubah data atau program  yang tersimpan didalamnya.
Ada bebrapa jenis RAM yang ada dipasaran saat ini adalah SRAM , EDORAM, SDRAM, DDRAM , RDRAM, VGRAM, Dll.
Pada memori jenis RAM dikenal istilah BUS SPEED, seperti PC66, PC100, PC 133, PC200, PC 400 dll yang artinya adalah kecepatan aliran data atau program pada memori dimana semakin besar nilaimBUS SPEED, maka semakin cepat akses terhadap memori tersebut.

d.      Memori Sekunder
Merupakan memori tambahan yang berfungsi untuk menyimpan data atau program. Contoh: Hardisk, Floppy Disk dll.
Hubungan antara Chace Memori, Memori Utama dan Memori Sekunder dapat dijelaskan dengan gambar 1.3 ,berikut :

3.       Input/Output Unit
Input/Output Unit merupakan bagian dari komputer untuk menerima data maupun mengeluarkan/menampilkan data setelah diproses oleh Processor. Untuk mempermudah pembahasan tentang Input/Output unit, pada buku ini akan dijelaskan dalam dua bagian, yaitu Port I/O  dan Peripheral I/O

a.      Port I/O
Port I/O merupakan Port atau Gerbang atau tempat dipasangnya conector dari peralatan I/O. Dimana setiap port I/O dibawah kontrol dari Processor.
1)      Port Paralel (LPT1 atau LPT2)
Merupakan port bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara parallel. Contoh peralatan yang menggunakan port ini adalah : Printer, Scanner dll.
2)      Port Serial (Com1, Com2 )
Merupakan port bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara serial. Contoh peralatan yang menggunakan port ini adalah : Mouse, Modem , dll.
3)      Port AT / PS2
Port ini umumnya digunakan untuk masukan dari Keyboard, Mouse.
4)      USB Port
USB Port (Universal Serial Bus ) Port merupakan Port Serial universal bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara serial. Contoh Perlatan yang menggunakan USB port : Camera Digital
5)      Port VGA
Merupakan port yang berhubungan langsung dengan monitor. Port VGA didapatkan dari pemasangan VGA Card.
6)      Port Audio
Merupakan port yang berhubungan langsung dengan peralatan audio seperti Tape, Radio, Speaker, Microphone, dll.
b.      Peripheral I/O
Peripheral adalah sesuatu yang mengacu ke peralatan external yang dihubungkan dengan komputer. Peripheral komputer dapat dibagi ke dalam dua kategori berdasarkan fungsi. Kategori pertama terdiri atas peralatan yang melaksanakan operasi input dan output, kategori ini meliputi keyboard, trackball, mouse, printer, dan display video. Kategori kedua terdiri atas peralatan yang diutamakan pada penyimpan data sekunder, yang mana penyimpan utamanya disediakan oleh memori utama komputer.Ada banyak sekali peralatan penyimpan, seperti disk magnetic, optical disk, magnetic tapes, yang mampu untuk menyimpan data yang besar.
Pada buku ini akan dikenalkan peralatan yang umum digunakan pada Personal Computer (PC) : KeyBoard , Monitor, Mouse, Printer, Scanner, Disk Drive, Zip Drive, CD ROM Drive

4.       Perkembangan Hardware Komputer
Perkembangan teknologi elektronik yang paling pesat dan banyak dipakai dibanyak bidang dalam menyelasaikan pekerjaan maupun untuk memperolah informasi tidak lain adalah komputer. Perkembangan komputer ini diakibatkan oleh perkembangan mikroprosesor (processor) sebagai otak
dalam menangani keseluruhan dari kerja komputer.
a.      Perkembangan Mikroprosesor Intel dan Personal Computer(PC)
Sesuai dengan waktu evolusi generasi-generasi prosesor yang baru bermunculan dengan perfomance yang lebih canggih, baik dari segi kualitas maupun kerumitannya. Perkembangan tipe prosesor :
1)      XT 8086 – 8088
2)      AT 286, AT 386, AT 486
3)      Pentium I : AT 80586 dengan 50 Mhz, 70 Mhz, 90 Mhz, 100 Mhz, 133 Mhz
4)      Pentium II : 266 Mhz., 300 Mhz, 350 Mhz, 400 Mhz, 450 Mhz.
5)      Pentium III : 500 Mhz, 550 Mhz, 600 Mhz, 650 Mhz, 700 Mhz.
6)      Dan generasi terbaru sekarang Pentium IV

b.       Processor selain Intel dan perkembangannya
Pangsa pasar yang menggiurkan untuk teknologi Komputer di Indonesia menyebabkan processor yang ada di Pasar tidak hanya produk Intel Co. tetapi Perusahaan lain seperti AMD ( Advanced Micro Device ) serta Cyrix juga mengeluarkan beberapa jenis Processor yang berusaha mengimbangi produk-produk dari Intel.
Produk-Produk dari AMD antara lain : AMD K-5, AMD K-6, AMD K6-2, AMD K6-3, AMD K-7, AMD Duron, AMD Athlon. Dimana produk-produk AMD ini ternyata beberapa dan belakangan ini berhasil melampaui kemampuan dari produk-produk Intel.
Berikut merupakan data-data perbandingan arsitektur produk AMD dan Intel serta hasil Benchmark ( Test Kehandalan uProcessor). Processor AMD dikenal dengan harga yang lebih murah dengan kehandalan yang tidak kalah dengan produk Intel.
Selain AMD, Processor merk lain yang beredar dipasaran Indonesia adalah processor merk Cyrix yaitu Cyrix 6x86, M-II, dan M-III, tetapi sayangnya Processor merk Cyrix ini tidak seberhasil AMD
untuk membuat processor tandingan bagi Intel. Berikut ini akan ditampilkan beberapa Gambar Processor :



c.       Mother Board
Mother Board merupakan board/papan induk dimana semua device dipasang mulai dari processor,memory, slot-slot untuk ekspansi, dll.
Yang harus diperhatikan dalam memilih ataupun merakit Mother board adalah bahwa setiap
Motherboard memiliki spesifikasi yang berbeda untuk setiap merk atau type antara lain :
1.       Setiap Motherboard memiliki pasangan dengan processor tertentu, yaitu type socket atau slot yang tersedia untuk prosessor.
2.       Kemampuan Motherboard untuk bisa di Up-grade sampai dengan kecepatan Processor berapa. Umumnya motherboard mampu untuk di-upgrade dengan mengganti processor. Informasi tentang hal ini sangat penting untuk pembelian motherboard dengan pertimbangn untuk bisa di upgrade.
3.       Kapasitas memory RAM yang bisa dipasang pada Motherboard Semakin besar kapasitas memory yang disediakn semakin menguntungkan.
4.       Slot yang tersedia untuk setiap jenis RAM, misalnya berapa slot yang disediakan untuk EDO RAM, SDRAM dll.
5.       Setting Motherboard secara BIOS (software) atu secara jumper setting.
6.       Jumlah slot untuk PCI dan ISA. Slot slot tersebut sangat bermanfaat untuk penmbahan peripheral seperti audio card.
7.       Apakah motherboard Support untuk AGP bagi VGA card, support AGP akan lebih menguntungkan untuk persediaan apabila diinginkan peningkatan kemampuan grafis dari computer dengan memasang AGP card.
8.       Speed Bus untuk memory sampai dengan kecepatan berapa ( 66,100,133,200,400 Mhz).
9.       Apakah VGA card dan audio Card sudah onboard atau tidak.
10.   Power Supply untuk Mother Board AT atau ATX atau Baby AT.
Semua informasi diatas dapat diketahui dari manual book yang ada pada motherboard. Bebrapa jenis Slot atautu Socket untuk processor antara lain :
1.       Slot 1
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor P-III dan celeron
2.       Slot 2
Motherboard yang dibuat untuk mendukung Processor Pentium II Xeon
3.       Socket7
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor AMD K6-2, AMD K6-3 dan Cyrix M-II serta Pentium MMX.
4.       Slot A
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor AMD Athlon, AMD Thunderbird
5.       Socket A
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor AMD Athlon dan AMD Duron
6.       Socket 370
Motherboard yang dibuat untuk mendukung Processor Intel® Pentium® III (Tualatin and Coppermine) /CeleronTM
7.       Socket 8
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor Pentium®II and Pentium® Pro
8.       Socket 423
Mother Board yang dibuat untuk mendukung Processor Pentium-4

B.      MERAKIT KOMPUTER
A.      Persiapan :
1.       Persiapkan tools yang dibutuhkan seperti obeng(+) dan (-)
2.       Pastikan komputer dalam keadaan mati (power off)
3.       Jauhkan segala magnet dari hardisk.
4.       Jauhkan air dan cairan dari komputer dan komponennya.
5.       Sangat disarankan menginstall dengan disertai manual dari motherboard.

B.      Menginstall Processor : (Jenis Socket) :
1.       Lokasikan soket Zif dan buka dengan menarik tangkai soket keatas
2.       Masukkan CPU kedalam socket dengan menjaga keadaan tangkai soket ketika memasukkan CPU
3.       Ketika memasukkan CPU harus memperhatikan orientasi yang benar ada petunjuk khusus pada pocessor dan socket.
4.       Dorong kebawah CPU dan kembalikan tangkai soket ke posisi semula.
5.       Letakkan Heatsink diatas CPU dan pasang pengikatnya dengan benar.
6.       Rangkaikan kabel fan (kipas) dengan supply.

Untuk tipe Slot :
Perhatian  :  Beberapa Motherboard masih memakai jumper setting atau Dip setting untuk mengatur kecepatan clock untuk processor. Sebagaian yang lainnya secara otomatis mendeteksi kecepatan processor atau setting secara BIOS.
C.      Menginstall Memori
Jumlah slot dari memori tergantung dari slot yang tersedia pada MotherBoard. Cara pemasangan DIMM (SDRAM) :
1.       Buka kancing socket
2.       Periksa figure cetakan RAM
3.       Masukkan modul SDRAM ke DIMM slot
4.       Kunci/Tekan kembali kancing

D.      Menginstall AGP Card
1.       Cari Lokasi AGP slot
2.       Pasang AGP Port dengan hati-hati, tekan tegak lurus dengan bidang motherboard.
3.       Pemasangan peralatan lainnya pada slot PCI atau ISA seperti VGA Card, Sound Card dll caranya sama dengan pemasangan AGP card. Perbedaan hanya jenis Slot yang akan dipasang.

E.       Menginstall HardDisk :
1.       Cari Port IDE pada MotherBoard
2.       Pasang ujung kabel pada IDE connector, perhatikan warna merah pada kabel selalu terpasang pada bagian yang diberi tanda khusus pada IDE connector.
3.       Pasang ujung lainnya pada HardDisk
4.       Pasang kabel supply HardDisk (perhatikan bentuk pasangan socket power supply)
F.       Menginstall Disk Drive :
1.       Cari Port FDD pada MotherBoard
2.       Pasang ujung kabel pada FDD connector, perhatikan warna merah pada kabel selalu terpasang pada bagian yang diberi tanda khusus pada FDD connector.
3.       Pasang ujung lainnya pada DiskDrive
4.       Pasang kabel supply Disk Drive (perhatikan bentuk pasangan socket power supply)

G.     Menginstall Connector untuk Panel pada Chasing
1.       Pasang dengan teliti dan connector untuk panel depan Chasing.
2.       Posisi pin/kaki connector tergantung MotherBoard (lihat pada manual MB atau perhatikan data yang tertulis disekitar MotherBoard)
H.     Menginstall Power Suplly untuk MotherBoard
Pasangkan kabel powersupply yang berwarna warni dari casing ke connector powersupply yang tersedia pada MotherBoard, dengan cara menekanconnector.
I.        Memasang Chasis panel Connector
Hubungkan port-port yang ada dengan peralatan yang ada seperti KeyBoard, Mouse, Monitor, dll
J.        Aktifkan Komputer
Sebelum mengaktifkan komputer pasang terlebih dahulu supply untuk casing (220V) demikian juga untuk monitor.

K.      Setting BIOS
Mensetting hal-hal yang diperlukam untuk mengoptimalkan peralatan yang terpasang pada
Motherboard. Software BIOS tergantung pada pabrik pembuat MotherBoard.

C.      TROUBLESHOOTING KOMPUTER
Kesalahan atau ketidakberhasilan dalam merakit komputer umumnya disebabkan antara lain:
1.       Pemasangan Memori yang tidak benar, Motherboard yang baik akan memberi sinyal suara peringatan bahwa pemasangan memori tidak benar. Check dan pasang dengan benar.
2.       Pemasangan Card AGP atau VGA yang kurang kencang atau pas, Motherboard yang baik akan memberikan sinyal suara peringatan. Check dan pasang dengan benar.
3.       Pemasangan Kabel data untuk HardDisk yang tidak pas atau terbalik. Atau pengaturan posisiMaster atau Slavepada HardDisk yang tidak tepat. Betulkan serta check pada jumper HardDisk untuk posisi Master/Slave dan check dengan autodetect HardDisk pada BIOS.
4.       Pemasangan Kabel Data Disk Drive yang tidak pas atau terbalik. Betulkan
5.       Pemasangan panel connector yang tidak tepat sehingga lampu ndicator untuk HardDisk dan Power On tidak aktif. Betulkan.


video perakitan komputer by youtobe



untuk mendownload klik disini

Selasa, 17 Januari 2012

Recovery Nitebook Acer

Anda yang membeli Netbook terutama seri Acer tentu saat menerima barang sering bertanya, Mana CD Recovery Windows-ya? (pada merk HP, Lenovo dan lainnya juga ada yang tidak menyediakan CD Recovery).
CD Recovery untuk netbook (bahkan juga di Notebook) yang terinstall original O/S (7/Vista atau XP) sebenarnya sudah disimpan didalam HDD dalam Partisi yang disembunyikan. Kita bisa membuat CD Recovery nya dengan menjalankan software CD Recovery yang disertakan dalam Preinstalled O/S yang sudah jalan di Netbook/Notebook.
Sebaiknya setiap membeli Netbook/notebook yang sudah terintegrated O/S di HDD dan tanpa disertai CD Recovery, maka kegiatan paling awal sekali sebelum menginstall Software lain dan modifikasi O/S adlah membuat CD Recovery. Dengan harapan bila suatu saat HDD bermasalah (baik fisik atau Software) masih ada backup CD Recovery yang bisa digunakan untuk instalasi O/S.
Selain melalui CD Recovery, kita dapat juga menginstall ulang O/S melalui setup awal setelah BIOS aktif di Netbook atau Notebook, yaitu dengan cara menekan beberapa tombol kombinasi.
Berikut tombol kombinasi Untuk ACer dan beberapa netbook lain

ALT + F10 (tekan bersamaan)
Sesaat setelah masuk BIOS menjelang Masuk Windows, segera tekan bersamaan Tombol ALT + F10 ini.
Bila timingnya tepat maka anda akan masuk menu recovery/restore O/S yang ada di dalam HDD.
nanti akan ada pilihan,
menghapus semua dan menginstall ke kondisi Default dengan semua data akan dihapus,
atau pilihan hanya menginstall O/S nya saja dengan data tetap dipertahankan.
Demikian semoga bermanfaat.

Minggu, 01 Januari 2012

MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN “Pemerataan Guru”

A.      Pendahulauan
1.       Latar Belakang
Pendidikan adalah hak dasar kemanusiaan yang seharusnya dapat dinikmati secara layak dan merata oleh setiap masyarakat Dalam pengertian HAM, hak dasar secara kodrati melekat pada diri manusia dan bersifat universal serta langgeng. Sebagai bagian dari HAM, hak dasar untuk mendapatkan pendidikan secara layak dan merata harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapa pun. Maka, negara sebagai institusi resmi wajib melaksanakan, memfasilitasi, dan meniadakan segala penghalangnya
Memperoleh pendidikan merupakan salah satu hak dasar bagi setiap warga negara yang dijamin oleh Konstitusi. Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Lebih lanjut, dalam pasal 5 UU nomor 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Implementasi ketentuan peraturan perundang-undangan ini dijabarkan dalam kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional yang dalam kurun waktu satu dasawarsa ini menekankan titik berat pembangunan pendidikan pada pemberian pelayanan bagi setiap anak usia sekolah untuk memperoleh pendidikan. Hal ini antara lain terlihat dari dicanangkannya wajib belajar pendidikan sembilan tahun pada tahun 1994. Melalui kebijakan ini ditegaskan bahwa setiap anak usia 7 - 15 tahun wajib mendapatkan pelayanan pendidikan. 
Pendidikan  dipandang  sebagai  salah satu  dari  berbagai  investasi  yang  dapat dilakukan  manusia  yang  dianggap  sangat menentukan  dalam  upaya  meningkatkan kualitas  sumber  daya  manusia.  Namun, tidak  sedikit  masyarakat  Indonesia  yang hidup di pedesaan dengan tingkat ekonomi yang  rendah  menganggap  bahwa pendidikan  merupakan  suatu  upaya  yang sia-sia  untuk meningkatkan  taraf  hidup mereka di masa mendatang.
Bila ditilik kembali pada masa orde baru,  transformasi  dari  masyarakat tradisional  menuju  masyarakat  industri berkaitan  dengan  ketenagakerjaan  yang merupakan salah satu faktor penting yang perlu  diperhatikan  untuk  menghadapi perkembangan  zaman,  iptek  dan  tuntutan pembangunan  nasional.  Hal  ini  sejalan dengan  tujuan  Pembangunan  Jangka Panjang  Tahap  II  yang  memprioritaskan pemerataan  dan  perluasan  Wajib  Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 tahun. Untuk mencapai hal tersebut, kesenjangandalam  hal  sarana-prasarana  pendidikan, guru yang bermutu dan faktor penunjang yang  lain  perlu  diperkecil  antarkelompok yang  berbeda  dalam  hal  letak  provinsi, keadaan geografis, keadaan ekonomi, jenis program  pendidikan  dan  pengaruh  faktor lain. Perluasan dan pemerataan di satu sisi dan  perbaikan  mutu  di  sisi  lain  harus dilaksanakan  secara  simultan  dan  saling terkait, sehingga pendidikan dasar 9 tahun berfungsi  sebagai  strategi  dasar  untuk mencerdaskan  kehidupan  bangsa, menyiapkan  tenaga  kerja  dan  membina penguasaan iptek (Wirjomartono 1995).
Pembangunan  nasional  terasa  belum optimal  karena  terjadinya  kesenjangan keberhasilan pembangunan yang bervariasi terutama  jika  dilihat  dari  aspek  letak geografis yang ada di Indonesia. Perbedaan letak  desa-kota,  Jawa-luar  Jawa  ataupun letak Indonesia Barat dan Indonesia Timur ikut menentukan hasil pembangunan yang dicapai  khususnya  di  bidang  pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia terus mendapat sorotan dan menjadi perhatian khusus. Kondisi pendidikan yang sangat memprihatinkan itu ternyata beralasan. Pasalnya, pemerataan pendidikan di Indonesia belum terlaksana dengan baik, apalagi guru-guru di kota masih jauh lebih banyak jumlahnya daripada di pedesaan. Keengganan mengajar di desa ini yang membuat pendidikan desa dan kota terus mengalami margin yang besar.
Pemerintah mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota serta pusat terus memperhatikan guru, seperti tunjangan sertifikasi dan insentif, meski masih ada sebagian guru yang belum mendapatkannya. Menurut Brilian, komitmen mengajar itu harus berlandaskan dari Dinas Pendidikan. Jangan guru itu nantinya tidak mau ke desa, akibatnya peningkatan kualiatas pendidikan menjadi tidak merata.  Guru hendaknya harus siap ditempatkan untuk mengajar di desa terpecil sekalipun, demi tewujudnya pemerataan pendidikan. Untuk itu pemerintah perlu meningkatkan kesejahteraan sekaligus memberikan insentif mereka.
Bertolok dari latar belakang permasalahan diatar, maka makalah ini mengangkat tema “Masalah Pemerataan Pendidikan (Pemerataan Guru)”.
2.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut :
1.       Apa itu pemerataan pendidikan ?
2.       Mengapa mesti ada pemerataan guru ?
3.       Bagaimana menanggulangi ketidakmerataan guru yang ada ?

3.       Tujuan
Dari rumusalan masalah di atas maka dapat diberikan tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.       Untuk mencari pengertian pemerataan pendidikan
2.       Untuk mengetahui dampak ketikmerataan guru
3.       Untuk mencari dan menyelidiki kendala terjadinya ketidakmerataanya guru

B.      Pembahasan
1.       Pengertian Pendidikan
Dengan  perkembangan  zaman  di  dunia  pendidikan  yang  terus  berubah  dengan  signifikan sehingga banyak merubah pola pikir  pendidik, dari pola pikir  yang  awam dan kaku menjadi lebih moderan. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia.
Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan konsep dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Kamus  Bahasa  Indonesia,  1991:232,  Pendidikan  berasal  dari  kata  "didik",  Lalu  kata  ini mendapat  awalan  kata  "me"  sehingga menjadi  "mendidik"  artinya memelihara  dan memberi latihan.  Dalam  memelihara  dan  memberi  latihan  diperlukan  adanya  ajaran,  tuntutan  dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut bahasa Yunani  : pendidikan berasal dari kata "Pedagogi" yaitu kata "paid" artinya "anak" sedangkan "agogos" yang artinya membimbing "sehingga " pedagogi" dapat di artikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak".
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan  terencana untuk mewujudkan  suasana belajar dan proses pembelajaran  agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian  diri,  kepribadian,  kecerdasan,  akhlak mulia,  serta  keterampilan  yang  diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Wikipedia,   Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki  kekuatan  spiritual  keagamaan,  pengendalian  diri,  kepribadian,  kecerdasan,  akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dari  pernyataan  diatas  dapat  di  tarik  kesimpulan  bahwa  Pendidikan  adalah  usaha  sadar  dan terencana  untuk  mewujudkan  suasana  belajar  dan  proses  pembelajaran  atau  pelatihan  agar peserta  didik  secara  aktif  dapat  mengembangkan  potensi  dirinya  supaya memiliki  kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

2.       Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan nasional adalah  UUD 1945 Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang".  Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia".
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
Bila dibandingkan dengan undang-undang pendidikan sebelumnya, yaitu Undang-Undang No. 2/1989, ada kemiripan kecuali berbeda dalam pengungkapan. Pada pasal 4 ditulis, "Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi-pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung-jawab kemasyarakatan dan kebangsaan." Pada Pasal 15, Undang-undang yang sama, tertulis, "Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi."
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional ditempuh melalui strategi dasar sebagai berikut:
a.       Pemerataan Kesempatan Belajar Dalam hal ini terutama perluasan daya tampung bagi anak usia 7 – 15 tahun yaitu bagi anak-anak usia pendidikan dasar (SD dan SLTP). Untuk ini perlu pendidikan, alat peraga/alat praktik sesuai dengan pembakuan dan jumlah peserta didik yang akan ditampung.
b.      Relevansi Pendidikan dengan Pembangunan Strategi ini dimaksudkan pendidikan terkait dengan kebutuhan pembangunan. Karena itu sumber belajar atau sarana pendidikan diusahakan selain harus baku juga harus mendukung relevansi tersebut. Guru dan siswa harus mampu memanfaatkan dan menguasai pemakaian sumber belajar secara tepat. Ketrampilan guru atau siswa akan meningkat dengan pemanfaatan sumber belajar secara tepat.
c.       Peningkatan Mutu Pendidikan Peningkatan mutu pendidikan akan meningkat apabila pemanfaatan dan pembuatan sarana pendidikan dikuasai oleh guru maupun siswa. Selama ini kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan Media Pendidikan, alat peraga, dan alat praktik belum dikuasai secara baik oleh guru maupun siswa. Begitu pula sumber daya lingkungan belum dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Dengan makin banyaknya pesan atau materi pengajaran yang harus dikuasai oleh murid, pemanfaatan sarana pendidikan/sumber belajar perlu ditingkatkan.
d.      Efisiensi Kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan sarana pendidikan secara baik, dapat meningkatkan dalam arti, daya serap akan naik, waktu hemat dan mutu hasil belajar meningkat. Perlu peningkatan pelaksanaan sistem perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian sistem pendidikan nasional.

e.      Pemerataan Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pemerataan berasal dari kata dasar rata, yang berarti: 1) meliputi seluruh bagian, 2) tersebar kesegala penjuru, dan 3) sama-sama memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan kata pemerataan berarti proses, cara, dan perbutan melakukan pemerataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah suatu proses, cara dan perbuatan melakukan pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pelaksanaan pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah  pelaksanaan program pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan pendidikan atau biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama unutk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut  jenis kelamin, status sosial, agama, amupun letak lokasi geografis.
Dalam propernas tahun 2000-2004 yang mengacu kepada GBHN 1999-2004 mengenai kebijakan pembangunan pendidikan pada poin pertama menyebutkan:
“Mengupayakan perluasan dan pemeraatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya Manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peninggakatan anggaran pendidikan secara berarti“. Dan pada salah satu tujuan pelaksanaan pendidikan Indonesia adalah untuk  pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan bagi setiap warga negara.
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa Pemerataan Pendidikan merupakan tujuan pokok yang akan diwujudkan. Jika tujuan tersebut tidak dapat dipenuhi, maka pelaksanaan pendidikan belum dapat dikatakan berhasil. Hal inilah yang menyebabkan masalah pemerataan pendidikan sebagai suatu masalah yang paling rumit untuk ditanggulangi.
Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daearh-daerah terpencil. Jadi hal ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah, tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang diharapkan.
Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakan fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat mempermainkan program yang dijalankan ini.

f.        Guru
a)      Pengertian Guru
Menurut Surat Edaran  Mendikbud dan Kepala BAKN Nomor 576868/MPK/1989, Guru ialah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas, wewenang, dan bertanggung jawab oleh pejabat yang berwewenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah, termasuk hak yang melekat dalam jabaran.
Sedangkan dalam Pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003, Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksankan propesi pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan, dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Suparlan (2006:10) menyatkan guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat belajar atau mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta.
Jadi, guru adalah tenaga kependidikan yang merancang dan melaksankan propesi pembelajaran kepada siswa agar dapat belajar mengembangkan potensi kemampuan secara optimal melalui lembanga pendidikan sekolah, baik itu yang didirikan pemerintah maupun swasta.

b)      Tugas Guru
Gurumemiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai orang tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya. Adapun yang diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa.
 Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang. Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru di masa sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat bergantung dari "citra" guru di tengah-tengah masyarakat

g.       Pemerataan Guru
Guru adalah profesi, guru profesional adalah guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam pendidikan, tanpa dedikasi tinggi maka proses belajar mengajar akan kacau balau. Dalam proses belajar menagajar, yang telah berlangsung di dalam kelas, dapat ditemukan beberapa komponen yang bersama-sama mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat juga dinyatakan sebagai struktur dasar dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru sebagai pendidik dan murid sebagai peserta didik dapat saja dipisahkan kedudukannya, akan tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan murid dalam mencapai cita-citanya.
Pendidikan seharusnya menjadi skala prioritas bagi agenda pembangunan pemerintah daerah. Akselerasi pembangunan pendidikan yang sedang dilaksanakan saat ini merupakan bagian dari upaya perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui percepatan pembangunan pendidikan yang menyentuh segala aspek dan dinamika pendidikan diharapkan akan mampu mengangkat kualitas pendidikan di daerah. Pembangunan pendidikan di daerah harus bersifat adil, partisipatif dan terintegrasi, sehingga kesenjangan mutu yang ada saat ini dapat diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dapat dipahami bahwa kondisi geografis ternyata menjadi salah satu penghambat ketercapaian akses dan pemerataan pendidikan. Kesenjangan akses pendidikan antara desa dan kota atau daerah terpencil dengan daerah perkotaan merupakan salah satu penyebab tidak meratanya mutu pendidikan. Guru yang tinggal di daerah perkotaan mendapat akses yang lebih baik terhadap hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan mutu guru seperti informasi dan fasilitasi pendidikan, sementara guru di pedalaman atau bahkan di daerah terpencil tidak seberuntung itu.
Ditambah lagi rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan yang berakibat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di daerah turut menjadi faktor penyebab ketimpangan mutu. Disamping adanya keterbatasan prasarana dan sarana yang menyebabkan masyarakat pendidikan kesulitan untuk melakukan aktifitas pendidikan.
Kebanyakan guru lebih memilih mengajar di perkotaan ketimbang di daerah pelosok. Ini mengakibatkan guru di perkotaan menumpuk sedangkan di pelosok akan kekurangan guru. Formasi pengangkatan yang telah di tentukan oleh pemerintah daerah seakan-akan tidak membuat komposisi guru menjadi merata.
Selain itu terjadi ketimpangan kompetensi yang cukup mencolok pada guru di daerah tertinggal. Banyak guru yang mengajar di sekolah-sekolah terpencil dengan tidak terstruktur dan mengabaikan teori-teori pembelajaran efektif. Fenomena ini dapat dimengerti karena memang upaya peningkatan kompetensi guru tidak dijadikan sebagai salah satu solusi yang diprioritaskan khususnya dalam pembangunan pendidikan. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh pelatihan atau upaya-upaya peningkatan mutu guru itu sendiri, sehingga ini berkorelasi erat dengan kemampuan mengajarnya di sekolah. Jika hal ini tidak diberi perlakuan khusus tentu saja akan semakin memperburuk kualitas proses belajar mengajar di sekolah.
Guru ynag memiliki peran sebagai pendidik. Guru merupakan ujung tombak terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Seorang pendidik harus mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sedangkan kebutuhan untuk itu belum dapat dipenuhi dari penghasilan yang diperoleh sebagai imbalan yang diberikan pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan.

h.      Pemerataan Pendidikan “Guru” di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan merupakan termasuk kabupaten baru di provinsi Sumtera Selatan, yang beribukotakan Muaradua, memiliki penyebaran guru yang diambil dari tiga sekolah berikut, adalah :
SMA Negeri 1 Muaradua memiliki kelompok belajar sebanyak 18 kelas yang terdiri dari :
No
Tingkat
Kelas Reguler
Kelas Khusus
Jumlah
Kelompok
Siswa
Kelompok
Siswa
1
X
5
160
1
32
192
2
XI
5
160
1
32
192
3
XII
6
192
-
-
192
Jumlah
16
512
2
64
576
Sumber : Data SMA Negeri 1 Muaradua Tahun Pelajaran 2011/2012

SMA Negeri 2 Muaradua memiliki kelompok belajar sebanyak 12 kelas yang terdiri dari :
No
Tingkat
Kelas Reguler
Kelas Khusus
Jumlah
Kelompok
Siswa
Kelompok
Siswa
1
X
4
147
-
-

2
XI
3
115
-
-

3
XII
3
108
-
-

Jumlah
12
370
-
-

Sumber : Data SMA Negeri 2 Muaradua Tahun Pelajaran 2011/2012

SMA Negeri 1 Muaradua kisam memiliki kelompok belajar sebanyak 6 kelas yang terdiri dari :
No
Tingkat
Kelas Reguler
Kelas Khusus
Jumlah
Kelompok
Siswa
Kelompok
Siswa
1
X
2
80
-
-

2
XI
2
80
-
-

3
XII
2
80
-
-

Jumlah
12
240
-
-

Sumber : Data SMA Negeri 2 Muaradua Tahun Pelajaran 2011/2012

Untuk pemerataan guru yang tersebar antara SMA Negeri 1 Muaradua, SMA Negeri 2 Muaradua, dan SMA Negeri 1 Muaradua Kisam dapat dilihat pada table berikut ini :
No.
Mata Pelajaran
SMA Negeri 1 Muradua
SMA Negeri 2 Muaradua
SMA Negeri 1 Muradua Kisam
1
Pend. Agama Islam
5
1
-
2
Kewarganegaraan
3
1
-
3
Bahasa Indonesia
6
4
2
4
Bahasa Inggris
5
2
-
5
Matematika
6
3
2
6
Fisika
2
2
-
7
Kimia
2
-
-
8
Biologi
3
1
1
9
Ekonomi Akuntansi
3
3
2
10
Geogerafi
-
-
-
11
Sejarah
5
1
1
12
Pend. Olahraga
2
1
-
13
Kesenian
2
-
-
14
TIK
-
-
-
15
BK
-
1
-
16
Seni Budaya
2
1
-
Jumlah
46
21
8
Sumber : Data SMA Negeri 1 Muaradua,  SMA Negeri 2 Muaradua, dan SMA Negeri 1 Muaradua Kisam

Keadaan diatas menunjukkan pemerataan guru  yang tersebar di ketiga sekolah tersebut sangatlah tidak tercapai, disatu sisi ada sekolah yang memiliki kelebihan tenaga pendidik dan di sisi lainnya ada sekolah yang kekurangan guru. Keadaan ini pun ditamabah lagi dengan adanya guru yang telah tersertifikasi, sehingga guru tersebut memiliki kewajiban harus mengajar 24 jam pelajaran, dengan tuntutan tersebut sekolah yang memiliki kelebihan guru pada mata pelajaran tertentu harus mengajar pelajaran yang bukan bidang study mereka, dan bagi sekolah yang memiliki kekurangan tenaga pendidik mereka juga harus mengajar bidang study yang bukan program mereka.

i.        Pemecahan Masalah dalam rangka Pemerataan Pendidikan
Dari permasalah penyebaran pendidikan terkhususnya penyebaran guru terdapt beberapa rangkaian pemecahan masalah yang dapat menjadi sebuah pertimbangan dalam menangani permasalahan pernyebaran guru diatas, yaitu :
a.          Konsistensi pemerintah dalam menangani masalah tersebut harus perlu ditingkatkan.
b.         Pemerintah harus bekerja sama dengan PTN dan PTS yang memiliki jurusan pendidikan agar dapat menciptakan calon-calon pengajar yang benar-benar memiliki mental seorang pengajar yang profesional.
c.          Pemerintah harus benar-benar memegang konsistensi terhadap pernyataan para calon pengajar yang berbunyi “siap ditempatkan dimana saja”, sehingga setelah para calon pengajar terangkat menjadi PNS tidak mudah untuk mengajukan pindah tempat sesuai keinginan mereka melainkan perlu alasan yang kiranya dapat diterima.
d.         Pemerintah harus benar-benar menjalankan amanat undang-undang yaitu 20 % APBN untuk pendidikan sehingga pembangunan infrastruktur pendidikan yang dapat mendukung akses sebagai penjamin mutu dapat terlaksana dengan baik.

C.      Penutup
Kesimpulan
a.       Pendidikan  adalah  usaha  sadar  dan terencana  untuk  mewujudkan  suasana  belajar  dan  proses  pembelajaran  atau  pelatihan  agar peserta  didik  secara  aktif  dapat  mengembangkan  potensi  dirinya  supaya memiliki  kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
b.      Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah  pelaksanaan program pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan.
c.       guru adalah tenaga kependidikan yang merancang dan melaksankan propesi pembelajaran kepada siswa agar dapat belajar mengembangkan potensi kemampuan secara optimal melalui lembanga pendidikan sekolah, baik itu yang didirikan pemerintah maupun swasta


Daftar Rujukan

Suparlan. 2006.  ”Guru Sebagai Profesi”. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Wirjomartono. 1995.  ”Kebijakan Pemerataan Pendidikan: Masalah dan Prospeknya”. Kajian  Dikbud Nomor Perdana November 1995.

____________. 2009, “Himpunan Perundang-undangan Republik Indonesia Tentang Guru dan Dosen”. Bandung: Nuansa Aulia

____________. 2010, “Himpunan Perundang-undangan Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas)”. Bandung: Nuansa Aulia